Friday, August 05, 2005

memoirs of geisha

beberapa waktu lalu, aku nemu buku judulnya memoirs of geisha mangkrak di rumah kakakku. lumayan lah untuk bacaan tambahan hehehe.....
sedikit ttg "memoirs of geisha" yang kubaca:
karangan Arnold Golden. dia sejarahwan keluaran harvard. dia ahli sejarah jepang.
seorang teman bertanya kok suka baca buku seperti itu. kesan yang aku trima dari pembicaraan itu adalah, dia gak akan baca buku itu, karena geisha sejenis PSK.
dalam pandangan umum, memang geisha gak terlalu jauh dengan PSK. tapi setelah baca itu, kamu akan tau bahwa geisha sedikit berbeda. geisha adalah PSK yang terlatih, terencana dan bahkan terstruktur. kalo kamu berpikir bahwa dalam buku itu akan bertebaran cerita sex, kamu salah. dalam buku itu nyaris ga ada crita sex-nya. aku ga bilang ga ada sama sekali lho.... ada dikit. dan itupun dicritakan dengan 'lucu' hihihi..... kamu gak akan 'merinding' bacanya.
aku gak sedang memprovokasi kamu buat baca buku ini sih....
kalo kamu tanya apakah buku itu bagus ato nggak, itu relatif banget. yang pasti, kalo aku mencoba beremphati dengan tokoh2nya, aku pasti nangis kayak kalo aku beremphati dengan tokohnya pramudya. tapi harus aku akui bahwa caranya bercerita tidak se'mengenaskan' pramudya. dia lebih santai dan mengalir. kalo pramudya bener2 bisa bikin aku emosi sejak awal aku baca.
tapi aku sangat menghargai buku2 yang didasarkan dengan hasil riset. gabungan antara fiktif dan kenyataan. seperti juga Dan Brown. dia menggabungkan antara fiktif dan kenyataan. dengan buku2 seperti itu, aku sering heran sendiri. ternyata aku suka dengan sejarah dan geografi. pelajaran yang sejak pertama aku mengenalnya dah bikin aku pengen tidur di kelas.
geisha juga berdasarkan riset. masa yang diambil adalah masa sekitar PD II. jadi disitu juga diceritakan sulitnya jepang di masa akhir PD II. meskipun kesulitannya lebih dilukiskan dari sisi geisha. bukan jepang secara keseluruhan.
geisha sedikit beda dengan PSK. mereka melakukan hal2 'menghibur' dengan lebih elegan. bahkan untuk melepaskan keperawanan pun, mereka punya upacara tersendiri. dan dalam crita itupun, geisha ga mau disamakan dengan pelacur. mereka bahkan harus melalui pendidikan khusus untuk jadi geisha yang sukses.
tapi, baik crita geisha maupun PSK, selalu membuatku miris bahkan kadang tercabik2. apa iya segitu rendahnya wanita.
pas aku baca geisha itu, ada satu hal lagi yang kuinget. aku teringat ma do'a Rasulullah pada Allah bagi umatnya bahwa umatnya berlaku menyimpang semata2 karena gak tau. begitu juga geisha yang di buku itu.

2 Comments:

Blogger Rona Nauli said...

tahu kau belum baca buku itu, kupinjami dah Yan...di rumah mangkrak sebiji hehehe.

aku baca juga krn berbau 'jepun'. tapi emang dasarnya aku tertarik mengenal lebih jauh dunia samurai dan geisha.

kalau mau, aku punya buku khusus tentang 'geiko' (sebutan lain geisha di kyoto)yang ngebahas lebih dalam lagi.

8:24 PM  
Blogger May said...

yup !aku salah satu peminjam memoirs of geishanya rona, sampe2 kita bikin2 istilah okita, geiko, nanna, mizuage hehehe untuk cerita yg menyangkut seseorang yg, demi kerahasiaan dan kode etik jurnalistik,tak bole disebut namanya hehehe

4:32 PM  

Post a Comment

<< Home